Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Minggu, 27 Februari 2011

Vincent Alvin Leonardo, who entered MURI thanks to Blue Atom Antivirus

Share

Jawapos, Senin 21 Februari 2011
Vincentius Alvin Leonardo, Pelajar yang masuk MURI berkat Blue Atom Antivirus
Perbaikan Lima Ratus Kali, Pengakses dari 103 Negara

Blue Atom menjadi salah satu antivirus terbaik karena gampang diunduh dan mampu menganalisis potensi virus. Alvin memulainya sejak SMP tanpa bimbingan siapa pun.

Semua berawal dari coba-coba. Gara-gara komputernya tertular virus dari computer teman yang telah merusakkan laptop, flasdisk, file gamr dan tugas-tugas sekolah, Vincentius Alvin Leonardo pun tergelitik untuk menelisik. DIa masih duduk di kelas VII SMP kala itu, Tetapi, dengan gairah meneliti bak periset kawakan, dia menggali berbagai sumber informasi tentang virus.

Sejumlah buku yang membahas virus dilahapnya. Dia juga berselancar di dunia maya tentang “mahluk” berbahaya tersebut. Perlahan, pengetahuannya bertambah. “Semua sendiri, otodidak, karena nggak ada yang ngajarin juga”, terangnya

Dari kegigihannya tersebut, lahir Blue Atom Antivirus. Karya itulah yang mengantarkan Alvin yang kini duduk di kelas X SMA Katolik Stella Maris ke penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Sebuah prestasi hebat untuk seorang bocah belia yang umurnya baru 15 tahun.

Orang Tua Alvin bukanlah orang ahli di bidang pemrograman computer. Mamanya, Muliani Tedjakusuma adalah seorang oengajar di IKADO. Papanya, Surya Mutiara, seorang elektronik desainer. “Jadi ya belajar, cari info,” katanya

Program pertama yang dibuatnya sesuai dengan hobinya, yaitu game. Lantas, dia menciptakan rumus matematika hingga sebuah program antivirus. “ Iseng-iseng saja” ujarnya

Soal virus, tak hanya satu dua teman Alvin yang mengeluhkan. Mereka tak Cuma khawatir kehilangan data atau arsip. Namun, juga keselamatan computer dan laptop mereka.

Nah, setelah mengenal dan mengetahui beberapa virus, pada pertengahan kelas VII SMP (sekitar 2007), dia mulai mencoba membuat penangkal virus. “ Biar virusnya nggak berkembang lagi, dibersihkan sama sekali,” tambahnya

Menurut dia, setiap laptop, computer ataupun flasdisk yang telah tercemar virus bisa dipastikan memiliki sampel virus. Nah, sampel itu yang dipelajari cara kerjanya, lali dipelajari cara menangkalnya,” ujar pria kelahiran Surabaya tersebut


Penyesuaian serta penyempurnaan demi penyempurnaan terus dilakukan. Mulai yang semula masih sederhana, belum sempurna, terus diperbaiki, hingga di upgrade lagi untuk menghasilkan sebuah antivirus yang baik.

Sejak awal pembuatan ada perbaikan atau ada masalah gitu diperbaiki lagi. Itu sampai lebih dari 500 kali,” jelasnya

Hasilnya, setelah pembuatan dan perbaikan selama tiga tahun, tepatnya saat Alvin kelas IX SMP, dia sukses melaunching antivirusnya ke kancah international. Yakni, pada September 2009

Program antivirus tersebut di launching melalui situs www.softpedia.com. Selanjutnya, setelah melalui pengujian mutu yang dilakukan situs tersebut, pada 1 Oktober 2009 antivirus karya Alvin diakui menjadi salah satu yang terbaik

Awalnya, dia ingin member nama antvirusnya dengan Fire A. Tetapi sudah ada yang memiliki nama itu. Selanjutnya, terciptalah nama Blue Atom Antivirus

Kata Blue terilhami dari gedung sekolahnya di SMP Stella Maris yang dominan biru, Atom merupakan satuan atau benda terkecil di jagat raya. “ Blue Atom memang kapasitasnya kecil. Itu bertujuan agar computer tidak terbebani,” jelasnya

Menurut Alvin, diantara banyak antivirus local maupun internasional yang ada, kapasitas antivirus buatannya yang paling kecil, yakni 5.9 MB. Begitu kecilnya, ia sangat mudah untuk di download

Antivirus international umumnya berukuran 32 MB. Bahkan ada antivirus lainnya yang sampai berukuran 90 MB jika di download,” Kalau di install, ada antivirus lainnya yang menjadi 200MB,” katanya

Ukuran sekecil itu lanjut dia, sengaja dipilih dengan spesifikasi kedetailan menengah. Artinya, tidak menggunakan banyak atribut ke dalam antivirusnya. “ Biasanya, yang bikin tambah berat itu detail spesifikasi tentang jenis antivirusnya dijelaskan, tanggal dibuat, diciptakan dimana, itu dicantumkan. Tetapi kalau Blue Atom tidak pakai itu, jadi lebih ringan,” Jelas laki-laki yang berulangtahun 19 Oktober 1995 itu

Selain ringan, antivirus buatannya memiliki keunggulan lain. DIantaranya, bisa mengambil 330 ribu virus plus mampu menganalisis potensi virus. Antivirus loka lainnya, lanjut dia, hanya mampu mengambil 5ribu virus

Menurut Alvin, Blue Atom bersifat heuristic, yakni mampu menganalisis bahwa sebuah calon virus berpotensi menjadi virus yang lebih berbahaya. “ Ibarat bunga, ini bunga tetapi ada durinya atau nggak itu yang dianalisis,” tambahnya

Kini, Blue Atom Antivirus telah di share secara luas di web. Karena itu, siapa pun bisa men download dengan gratis di www.atom-core.com. Menurut statistic di webnya, Blue Atom Antivirus telah dikunjungi pengakses dari 103 negara, mulai 1 Desember hingga 31 Desember 2010. Yang paling banyak berasal dari India, Inggris dan tentu saja Indonesia. “ Maunya saling bantu, jadi bukan untuk komersial,” tambahnya

Kini, setelah antivirusnya dimanfaatkan banyak orang, tangan Alvin tergelitik untuk membuat OS (operating system / system operasi) Windows. “ Sudah proses membuat, tetapi belum selesai, tanpa mencuri kode OS aslinya,” katanya

Itu terilhami dari OS Windows yang masih merajai pasaran. “ Harganya naik, pakainya harus yang orisinal, produk mindednya Microsoft. Jadi, kami coba cari upaya yang lain,” katanya

Untuk itu, dia menjalin kerjasama dengan programmer Internasional sejak Januari 2011. Melalui interaksi via email, Alvin memodifikasi Mike OS. “ Sudah dapat izin untuk mengotak atik OS nya. Karena sifatnya open source atau kode terbuka, jadi bisa ngambil, terus diutak atik,” jelasnya

OS yang dimodifikasi Alvin diberi nama Atom Core OS. “ Sudah bisa dipakai, tetapi belum sempurna. Belum bisa direkomendasikan untuk dipakai sehari-hari,” katanya, Nanti hasil OSnya diharapkan merupakan penggabungan antara Windows dan Linux. “ Sekarang kan masih berdiri sendiri-sendiri. Fasilitas yang ada di Linux nggak ada di Windows, ada di Windows tetapi nggak ada di Linux. Jadi, nanti inginnya bisa mengkombinasikan keduanya,” tegasnya

0 komentar:

Posting Komentar